SEPAKBOLASEMARANG.COM: Unika FC gagal menjadi kampiun di liga 1 Askot Semarang musim ini setelah hanya mampu bermain imbang dengan USM FC pada laga Minggu 11 Desember 2022 di Stadion Citarum Semarang.
Duel yang berlangsung ketat sepanjang 90 menit itu disebut-sebut sebagai partrai ‘final’ karena di laga terakhir Liga 1 Askot itu kedua tim berpeluang menjadi juara, mengingat rapatnya jarak poin yang dicapai pada 9 pertandingan sebelumnya.
Hasil draw 1-1 dalam pertandingan terakhir Liga 1 Askot Semarang 2022 itu hanya menambah 1 poin bagi kedua tim. Dengan begitu Unika hanya mampu menempati posisi 2 dalam klasemen, dibawah USM yang menempati puncak klasemen.
Meski begitu, hasil imbang Unika dengan USM tersebut cukup memberikan perubahan signifikan pada hasil akhir Liga 1 Askot Semarang 2022, karena tambahan 1 poin itu berarti menggeser POP FC yang tadinya di posisi kedua ke posisi 3, dan Undio FC dari peringkat 3 melorot ke urutan 4 klasemen.
Baca Juga: Duel Unika vs USM: Rasa ‘final’ di penghujung Liga 1 Askot Semarang 2022
Partai ‘final’ itu sendiri berlangsung seru dan menegangkan. Awal babak pertama USM bermain dengan determinasi yang tinggi.
Sang kapten USM Riyan Dwi memperlihatkan kualitasnya dengan passing dan ketenangannya mengatur tempo permainan.
Iksan maulana memback up barisan lini tengah USM dengan bermain simple.
Di lini tengah ini pertempuran seru terjadi karena Irvanda dan Ageng dari Unika juga memberikan pressing tinggi.
Gempuran yang tiada henti membuat M Ariel stopper sekaligus kapten Unika menga,bil risiko melakukan pelanggaran di dekat garis penalti.
Freekick yang dilakukan Bayu Canggih merobek sisi kanan gawang Unika yang dikawal Dionisius Mario, sehingga kedudukan menjadi 1-0 untuk USM.
Ketinggalan satu goal membuat penyerang Unika yang diisi Gunawan Arief, M. Rizky dan Alwy bermain lebih cepat .
4 menit kemudian solorun dari M. Rizky menjebol gawang USM yang dijaga Kaka.
Setelah itu permainan menjadi lebih seru karena serangan silih berganti terjadi.
Serangan Unika dapat dibaca dengan baik oleh Riz Auf stopper USM yang bermain lugas sore itu.
Sang top skor liga Firman Hidayat (Unika FC) pun dibuat tak berdaya , semua pergerakannya ditutup dengan sempurna oleh Riz Auf.
Hal serupa juga terjadi, defender Unika bermain tanpa kompromi yang dikomandoni oleh Ariel dibantu Gregorius Alfonso.
Penyerang USM Nashar Ibnu dan Rizky Aulia dibuat mati kutu walaupun pasokan bola dari gelandangnya Chandra dan M Iqbal tidak pernah surut.
Di babak kedua tensi permainan sedikit menurun karena pengaturan tempo dari kedua tim terjadi.
Walaupun banyak terjadi pergantian pemain, stamina tetep mengalami penurunan.
Usaha pressing tinggi baru terjadi di 10 menit menjelang pertandingan berakhir, Unika bermain layaknya kamikaze, menggempur tanpa kenal lelah.
Sayang sore itu Unika harus mengakui rapatnya blok tengah dan belakang USM.
Hasil 1-1 menjadi skor terbaik bagi kedua kesebelasan.
Dengan hasil ini USM menjadi juara Liga 1 Askot Semarang dan berhak atas hadiah sebesar Rp7 juta , sedangkan Unika menjadi Runner Up dengan hadiah sebesar Rp5 juta.
“Pertandingan final yang seru dari awal sampai akhir,” ungkap M Dhofir pelatih kepala USM.
Dhofir secara tidak langsung mengakui ketangguhan pemain Unika FC sore itu yang bermain dengan penuh semangat.
Hal senada diungkapkan Sukatno pelatih kepala Unika FC bahwa kedua kesebelasan memperlihatkan kelasnya masing – masing.
“Kami sudah berjuang , anak – anak sudah maksimal, semua strategi sudah sesuai rencana namun lawan juga bermain sangat baik ,” ujarnya.
“Stamina pemain tidak bisa berbohong, kalau kami paksakan, keadaan bisa menjadi lebih buruk, hasil ini sudah maksimal, musim depan kita benahi lagi ,”janjinya ditengah acara penyerahan piala.
Manajemen Unika diwakili sang manajer Eko Agustinus juga menegaskan bahwa para pemain Unika FC sudah memberikan yang terbaik.
“Pemain sudah berjuang maksimal, harus kita hargai, namun banyak PR yang harus dituntaskan terutama soal komitmen pemain agar kedepan menjadi lebih solid ,”pungkas pria ramah ini.