BANTUL,SEPAKBOLASEMARANG.COM – Pelatih PSIS Semarang Imran Nahumarury mengakui anak-anak asuhnya mengalami kemerosotan stamina pada babak kedua di beberapa laga terakhir.
Hal itu nampak jelas saat PSIS Semarang bertanding melawan Persita Tangerang, Selasa 7 Desember 2021.
Sempat unggul dua gol di babak pertama, PSIS Semarang harus kemasukan dua gol di babak kedua.
Untungnya, skor imbang itu tidak bertahan lama setelah Bruno Silva kembali mencetak gol di menit ke-69 dan membuat PSIS pulang dengan 3 poin penting.
Begitu juga ketika melawan PSS Sleman, PSIS yang unggul terlebih dahulu akhirnya harus menelan pil pahit dengan berakhir kalah 2-1.
Dalam beberapa pertandingan terakhir, babak kedua seakan jadi titik lemah PSIS Semarang karena sering kebobolan di menit-menit paruh kedua.
Bahkan saat lawan Persikabo 1973, Mahesa Jenar tidak jadi pulang dengan 3 poin karena Dimas Drajad mencetak gol di menit-menit akhir.
Secara permainan juga tampak. Di babak kedua PSIS tampak kelelahan dan mengendurkan tekanan.
Dari beberapa laga yang sudah berjalan, di babak kedua PSIS selalu bermain dengan penuh tekanan daripada melakukan serangan ke pertahanan lawan.
Dalam sesi jumpa pers virtual pasca pertandingan Persita Tangerang vs PSIS Semarang 7 Desember 2021, Imran mengakui jika semua permasalahan tadi terjadi di timnya. Namun Imran menampik jika dia memberi instruksi bertahan di babak kedua.
“Tidak ada instruksi untuk bermain bertahan ya. Kami inginnya juga menyerang,” ucapnya.
Baca Juga: Kebersamaan kunci SC Leo Legend raih Juara Rambo 4294 – Kuda Sakti Cup 2021
Imran mengungkapkan jika memang stamina pemain PSIS kedodoran di paruh babak kedua.
Namun hal itu dimaklumi Imran karena jadwal kompetisi memang begitu padat.
“Di tengah kompetisi yang padat ini tentu kami tidak bisa membenahi fisik ya. Yang ada kami melakukan maintenance agar pemain tetap prima dan tidak cedera,” paparnya.
Pembelaan Imran itu mungkin tidak salah karena jadwal kompetisi saat ini cenderung padat. Bahkan beberapa pemain pilar PSIS banyak yang sudah mengalami cedera dalam putara pertama BRI Liga 1 ini.
Terakhir, beberapa nama seperti Joko Ribowo, Hari Nur Yuliano dan Fredyan Wahyu Sugiantoro harus absen lantaran cedera. Nama terakhir bahkan sudah tiga pertandingan tidak main karena cedera.
“Solusinya ya kami banyak memakai pemain muda. Mereka bermain cukup bagus, namun kita tidak bisa berekspetasi terlalu tinggi karena mereka juga masih butuh banyak jam terbang,” terang Imran.***