Penulis: Bastomi
Pada pekan ke-2 November 2021, Bastomi seorang traveler, melakukan perjalanan ke Pulau Karimunjawa, dan melihat situasi tempat wisata tersebut pada situasi PPKM yang masih berlangsung. Ia menuliskannya khusus untuk sepakbolasemarang.com dalam 5 bagian yang berbeda.
(Tulisan ke-3 dari 5 bagian)
KARIMUNJAWA, SEPAKBOLASEMARANG.COM–Pulau Sintok adalah pulau disebelah timur pulau utama Karimunjawa dengan luas sekitar 12 hektar. Pulau dengan tanaman pantai yang masih asli dan memiliki berbagai jenis tumbuhan khas Karimunjawa seperti tumbuhan Kalimasada.
Pulau Sintok bukan hanya indah pulaunya, namun karang bawah lautnya juga menawan. Berbagai jenis ikan karang yang eksotis seperti ikan badut banyak hidup di peraiaran itu.
Untuk menikmati keindahan atas dan bawah laut, wisatawan perlu menyewa perahu dan local guide.
Salah satu local guide adalah Pur (nama panggilan), lelaki asli dari Karimun yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan. Pur mengaku mempunyai sertifikat diving sebagai pemandu wisata bawah air. Bagi wisatawan pemula, Pur hanya memberikan panduan untuk snorkeling saja.
Untuk menyewa satu paket perahu, nahkoda, instruktur dan peralatan snorkeling wisatawan dikenakan biaya antara 500 ribu sampai 1 juta 700 ribu rupiah.
Jika wisatawan ingin lebih hemat ada baiknya ikut dalam rombongan agen wisata yang terpercaya atau menghubungi Sepakbola Semarang untuk mengetahui update paket wisata murah di 089651616888 (Tommy).
Standar keamanan
Salah seorang wisatawan yang pernah merasakan asiknya snorkeling di perairan Sintok, Karimunjawa adalah Eko (27) berasal dari Sukoharjo. Eko masuk dalam rombongan wisata yang diselenggarakan oleh Kaisa tour and travel yang berkantor di Jalan Cendrawasih Semarang jumat (13/11/2021) lalu.
Tidak semua wisatawan bisa berenang. Oleh karenanya standart keselamatan laut diterapkan ketat oleh penyelenggara. Pemakaian baju pelampung diwajibkan setiap saat.
Diatas perahu Pur memberi instruksi bagaimana cara snorkeling. Mulai latihan teknik pernafasan, memakai alat snorkeling sampai gerakan meluncur dipermukaan laut.
Dwi (23) istri dari Eko mengaku sengaja datang ke Karimunjawa untuk berbulan madu. Karimunjawa dipilih sebagai alternatif tujuan wisata selain Bali.
“Bali kan jauh ya, mas. Kalau karimun (jawa) kan deket. Pemandangan bawah lautnya juga tidak kalah indah dengan Bali” kata Dwi yang sedang ber-snorkeling ria sambil memberi makan ikan terumbu karang.
Setelah lebih dari 2 jam snorkeling, Eko sempat menyampaikan belum puas lihat pemandangan bawah air pulau Sintok yang mempesona itu.
Eko yang bersama istrinya saat ber-snorkeling mengaku ingin kembali ke Karimun suatu saat nanti. (Bersambung)