Penulis Agus Jogzer
SEMARANG, SEPAKBOLASEMARANG.COM—Peserta Liga 1 BRI 2021/2022 memanfaatkan libur kompetisi untuk evaluasi pasca rampungnya seri 2 dan pembenahan sebagai persiapan menghadapi seri 3.
Para pemain PSIS Semarang, misalnya, mendapat jatah libur selama tiga hari dan dijadwalkan mulai melaksanakan latihan perdana pada Rabu (10/11/2021) pekan ini.
“Para pemain akan mendapatkan liburan 3 hari pertama setelah seri 2. Setelah itu, kami memulai persiapan untuk seri berikutnya,” kata pelatih PSIS, Ian Andrew Gillan.
Laskar Mahesa Jenar dijadwalkan bertemu Persikabo pada Kamis 18/11/2021, berikutnya menunggu pertandingan serie 3 BRI Liga 1 menghadapi PSM Makassar, Bhayangkara FC, PSS Sleman, Persita Tangerang, Persipura Jayapura, Persija Jakarta, dan Persiraja Banda Aceh.
Menyinggung hasil laga terakhir di seri 2 melawqn Borneo FC, dimana PSIS takluk dengan skor 1-0, Ian mengakui anak asuhnya kesulitan mengembangkan permainan karena faktor dua pemain absen dan akumulasi kartu kuning, yaitu Finky Pasamba dan Riyan Ardiansyah serta Jonathan Cantillana yang kurang fit.
“Hasil akhir di seri 2 cukup mengecewakan. Kami akan evaluasi dan melakukan pembenahan agar di seri 3 bisa lebih baik,” tuturnya.
Tak Hanya PSIS Semarang yang mengalami penurunan performa, skuad Persija Jakarta juga setali tiga uang.
Bek senior Persija, Maman Abdurahman, mengaku kecewa dengan hasil yang didapat dalam laga penutup seri 2 BRI Liga 1 2021/2022. Macan kemayoran ditahan imbang PS Barito Putera 1-1.
“Buat saya hasil pertandingan sangat mengecewakan. Apalagi ini pertandingan terakhir di seri kedua,” tutur Maman, seperti dilansir dari laman resmi liga Indonesia baru, Minggu 7/1/2021.
Menurut dia Persija tidak bisa memanfaatkan peluang pada akhir pertandingan saat mendapatkan penalti. Namun, inilah sepak bola. Apa pun bisa terjadi. Pastinya ini akan menjadi evaluasi buat Tim dan akan kerja keras lagi pada seri ketiga.
Bek berusia 39 tahun itu menekankan bahwa tim akan segera berbenah dalam menyongsong seri 3 Liga 1.
“Buat saya, kami sebagai pemain sudah berjuang maksimal di babak pertama dan kedua. Tapi memang kami harus lebih baik lagi, lebih konsentrasi, lebih fokus, dan terus memperbaiki diri agar bisa menjaga konsistensi selama 90 menit,” kata Maman.
PSM Makassar mengalami hal serupa harus takluk dari Bhayangkara FC dengan skor 2-0 pada penutup seri 2 Sabtu 6/11/2021 malam.
Pelatih kepala PSM Makassar, Milomir Seslija menyesalkan hasil tersebut, sebab sebenarnya PSM mampu tampil lebih baik dari Bhayangkara FC, namun justru kalah karena kesalahan sendiri.
“PSM bermain lebih baik. Untuk dua gol mereka (Bhayangkara FC) kami memberikannya secara cuma-cuma dengan kesalahan kami buat,” kata Milo usai laga.
Milo meminta anak asuhannya untuk belajar dari kesalahan tersebut agar bisa memenangkan pertandingan selanjutnya,.
Sementara itu, Borneo FC mendapat jatah libur dan dijadwalkan kembali berlatih Jumat (12/11) di Yogyakarta.
Asisten pelatih Borneo FC Ahmad Amiruddin menuturkan, skuatnya cukup penat menuntaskan lima laga dalam kurun waktu 20 hari. Jatah libur diambil agar pemain dan ofisial tim tak jenuh.
Seri 2 ditutup Borneo FC dengan kemenangan 1-0 kontra PSIS Semarang dua hari lalu. Hasil tersebut cukup membuat posisi Pesut Etam menjauh dari zona degradasi dengan koleksi 13 poin.
“Alhamdulillah meraih kemenangan. Hasil yang bagus untuk nanti mengawali seri ketiga,” kata Amir.
Namun secara keseluruhan, hasil seri 2 sebenarnya kurang bagus bagi Borneo FC. Sebab mereka hanya mampu menang dua kali dan tiga kali menelan kekalahan.
Berkaca dari hasil tersebut, Amir pun menegaskan staf pelatih akan berbenah. Laga berikutnya akan disambut dengan persiapan lebih matang untuk mendapat capaian positif.
“Sudah ada modal baik di laga terakhir. Mental tim juga terangkat. Kami optimistis Borneo FC bisa mendapat posisi lebih baik di seri ketiga nanti,” pungkasnya.
Sementara itu, Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida disela libur meminta pemain untuk menjaga emosi selama pertandingan. Karena beberapa kali pemain Arema FC mendapat ganjaran kartu merah dari wasit. Sehingga menurutnya bermain dengan 10 pemain mengganggu keseimbangan tim.
Termasuk saat Arema FC menghadapi Persebaya Surabaya pada pekan 11 BRI Liga 1 2021/2022 lalu. Mendominasi permainan sepanjang laga dan mulai keteteran menghadapi tekanan yang diberikan pemain Persebaya usai pemain senior Dendi Santoso menerima hukuman kartu kuning kedua dari saku wasit.
Situasi yang sama juga pernah dihadapi tim berjuluk Singo Edan itu saat menghadapi PSM Makassar di laga pekan perdana BRI Liga 1 2021/2022. Eduardo Almeida pun berharap dilaga selanjutnya, para pemain Arema FC dapat memanage emosi dengan baik dan meminimalisir pelanggaran yang dapat merugikan tim.
“Tapi memang harus diakui kami beberapa kali mendapatkan kartu merah dan harus sering bermain dengan 10 pemain,” ujarnyya.
Situasi tersebut yang dirasa Eduardo Almeida selalu menggagalkan kans Arema FC untuk memenangkan pertandingan. ***