Semarang, Sepakbolasemarang.com
Seorang pemain sepak bola tidak harus mengakhiri kariernya sebagai pemain hingga pada batas usia maksimal disepak bola.
Pada umumnya seorang pemain sepak bola diusia 25 – 27 tahun adalah usia produktif dalam meniti kariernya hingga batas maksimal sebagai pemain sepak bola.
Hal ini ditepis oleh salah seorang pemain bola asal Semarang yang lama dibesarkan dan membesarkannya salah satu klub besar di PSIS Semarang yaitu PS Tri Cakti Semesta (TCS) Semarang.
Daud Joko Ganafianto pria 58 tahun adalah salah satunya. dirinya menyempatkan waktunya untuk bincang bincang bersama sepakbolasemarang.com di WM. Bebek Goreng dan Ayam Penyet Mas Ali di jalan Abdulrahman Saleh 294 Kalipancur, Semarang Kamis (1/7/2021).
Daud bercerita mengawali sebagai pemain sepak bola di PS. Tri Cakti Semesta (TCS) sampai tahun 1985 an. Setelah itu dieinya di panggil PSIS Utama masuk tim namun tidak terbawa sampai ke Jakarta kala itu,” ucapnya.
“Kariernya di PSIS Semarang sampai 1987 setelah itu dirinya.mengundurkan diri sebagai pemain bola lalu belajar menekuni kepelatihan. Tahun 1987 kursus pelatih tingkat Semarang.
Lalu di 1989 oleh PSIS disekolahkan mengambil lisensi S2 kemudian mengambil kepelatihan S1di jakarta tahun 1991kemudian ditahun tersebut diberi tugas oleh PSIS melatih untuk.melatih PSIS Madya kala itu sekitar 1-2 tahun setelah itu dirinya mengundurkan diri dan berkecimpung di klub klub anggota PSIS,” terang Daud.
Menurutnya ia tidak melatih ke galatama disamping kesibukan pekerjaan pihak kantornya Indonesia Power tidak mengijinkannya.
Daud mengungkapkan dirinya konsentrasi di pelatihan mengikuti lesson AFC mulai dari lisensi C,B hingga A dan terakhir Instruktur Pelatih.
“Puncaknya tahun 2013 saya menangani PSSI U-17 namun baru berjalansekitar 3 bulan seleksi pemain, ada pembekuan PSSI.oleh Menpora terkait adanya statuta PSSI kala itu sehingga persepakbolaan nasional sempat berhenti san kompetisi saat itu dihentikan total,” kenang Daud.
” Kesempatan kami hilang kala itu. selang waktu satu tahun setelah kemelut di tubuh PSSI normal kembali , dirinya dipanggil oleh PSSI membentuk Badan Timnas bersama Fachri Husaeni, Maman Suryaman dan Ibnu Harto merumuskan pembentukan tim tim yunior di PSSI mulai U14, U-16,U-18,U-20 sekitar 2014/2015 sekaligus membuat buku panduan.
” Tapi sebelumnya saya 2006 mendirikan Semarang Football Academy (SFA) dan merupakan satu satunya Akademi sepak bola di Indonesia, kala itu base campnya lapangan Penerbad dan saya sudah menggunakan metode ilmiah dalam menangani SFA,” papar Daud.
” Kalau metode ini digunakan oleh para pembina SSB, Diklat, Puslat, Akademi dengan cara yang betul betul ilmiah, Indonesia akan banyak menelorkan pemain yang potensial, yang bisa maju.mengimbangi sspak bola asia,tapi sayang yang mengelola masih mengandalkan gaya lama,” ungkap Daud.
Biodata perjalanan Daud Joko Ganavianto selama meniti karier sebagai pemain sepak bola hingga menekuni dibidang Kepelatihan sepak bola.
Nama : Daud Joko Ganafianto
TTL : Semarang,10 Nop1963
Agama : Islam
Alamat : Jalan Gatot Subroto 16 Pasadena Semarang
Pensiunan PT. Indonesia Power Semarang
Prestasi : Pemain PSIS Divisi Utama tahu 1985/1987
Karier Pelatih:
1.Klub klub anggota PSIS( TCS,Undip ,Barata, Waskita )
2.PSIS Madya 1991
3.PSSI Jateng U -13 Th. 2005
4.SFA 2006/2009
5.SFA 2013/2015
5.PSSI U17 2013
6.Tim PLN Jakarta
Lisensi Pelatih :
- S3 1987
- S2 1989
- S1 1991
- FIFA GFG
- LIC C AFC
- LIC B AFC
- LIC A AFC
- Instruktur PSSI LIC D.
- Sudah memberikan kursus hampir 400 orang pelatih di Jawa Tengah.
10.Tehnical Delegate PSSI untuk kompetisi abtar diklat seluruh Indonesia di Semarang.
- Koordinator Jawa Tengah di Piala Menpora sebanyak 2 kali. @Taufiq.