Semarang, sepakbolasemarang.com
Sekolah Sepak Bola merupakan salah satu wadah yang menampung kegiatan pembelajaran sepak bola. SSB menampung peserta didik usia anak anak sampai tingkat remaja.
Menjamurnya SSB di Kota Semarang menandakan minat dan bakat anak serta remaja terhadap olah raga permainan sepak bola sangat disukainya dibandingkan olah raga permainan lainnya.
Di Kota Semarang sendiri ada puluhan Sekolah Sepak Bola (SSB) bermunculan sehingga menambah kompetitor antar SSB kedepannya yabg muaranya menuju gelaran Turnamen antar SSB.
SSB Putra Utama Persepu Semarang adalah salah satu kompetitor diantara puluhan SSB yang berada di Kota Semarang.
SSB Putra Utama Persepu didirikan oleh Drs. Indartono.M.Par. M.Si ,15 januari 2021 dan pada 1 juni 2021 mulai beroperasi kegiatannya dalam mendidik cara bermain sepak bola yang baik dan benar sesuai standar baku.
Indartono selaku Owner SSB Putra Utama Persepu Semarang menyempatkan wawancara langsung dengan sepakbolasemarang.com dikediamannya di jalan Pramuka no 6, Pudakpayung, Semarang, jumat (25/6/2021).
Dirinya memaparkan awal mula mendirikan SSB Putra Utama Persipu Semarang karena dari keprihatinan sepak bola kita dimana prestasinya tidak memenuhi harapan dari tahun ke tahun, hanya kekecewaan yang didapat,” ucapnya.
” Saya mempunyai tanggung jawab moral sekaligus mempunyai roll model, maka saya dirikan SSB Putra Utama Persepu, yang berhome base dalam latihan di komplek lapangan Taman Bumirejo Pudakpayung semarang.
Untuk latihan secara rutin setiap hari rabu dan jumat mulai pukul 15.30 lalu hari minggu pagi pukul 07.00 – 9.00 khusus untuk team work dan sparing.
sementara jumlah siswa SBB kami ada 30 anak, masih campur berbagai kelompok umur padahal kami beroperasi belum ada sebulan.
Keunggulan SSB kami menggunakan kurikulum baku, menerapkan managemen standar, semua pelatih berlisensi lalu siswa dapat laporan hasil belajar juga sudah berbadan hukum serta menerima siswi putri ,” terang Indartono.
Karena dirinya melihat banyak talenta talenta yang luar biasa yang ada pada SSB dikota Semarang, maka pada oktober – desember 2020 lalu, ia melakukan study banding di 20 SSB di jateng, jakarta dan DIY.
Indartono mengungkapkan bahwa ternyata sepak bola kita belum tersentuh secara mendasar. Salah satunya titik titik pembinaan belum mendapat perhatian dari pemerintah yang memadai syarat SSB dan Akademi.
Kami sejak itu selama tiga bulan membuat buku panduan tentang SSB dan ia bagikan di SSB yang ada dikota Semarang, karena selama ini banyak SSB yang hidup segan mati tak mau.
Menurut Indartono selama ini SSB dikelola dengan cara managemen ” bakul sate ” Kepala Sekolah, Pelatih, managemen, perlengkapannya, asministrasinya ditangani satu orang. maka dari semua itu saya kasihkan panduan dari buku yang saya buat.
” Kami berharap mereka mau belajar, jangan rumongso biso dan rumongso bener,” pintanya.
Indarto menceritakan pada saat ada pertemuan yang diikuti Bupati/Walikota, Askot se-Jateng dan kebetulan dihadiri pula Menpora Zaenudin Amali dan Ketum PSSI M. Iriawan, di Hotel Royal Ambarukmo Jogya 11 juni 2021, dirinya sempat memberikan laporan pada Menpora serta Ketum PSSI, ” Bagaimana mimpi kita bisa terwujud kalau tidak ada massalisasi, tidak ada pembinaan pendidikan dan pelatihan yang baku/standar tentang sepak bola yang meliputi pelatih berlisensi, Kepsek, managemen dan kepemilikan lembaga harus. jelas.
Indartono menambahkan untuk memajukan SSB, kita harus bersinergi dengan berbagai pihak, hal ini sesuai dengan Inpres no 3 tahun 2003 tentang percepatan pembangunan sepak bola nasional,” tegasnya.
Pengurus SSB Putra Utama Persepu Semarang
@Taufiq.